Jumat, 11 Januari 2013


 Macam-Macam Morfolgi Daun
  1. a.      Ujung daun (Apex Folli)
  • Runcing (Acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (<90˚).
Contoh : ujung daun Oleander (Nerium oleander L.)
  • Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan keduanya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing.
Contoh : Ujung daun Sirsat (Annona Muricata L.)
  • Tumpul (Obsutus), Tepi daunnya yang semula masih agak jauh dan ibu tulang cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga membentuk sudut yang tumpul (>90˚).
Contoh : ujung daun Sawo Kecik (Manilkara kauli)
  • Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tak bersudut sama sekali, hingga ujung daun membentuk semacam suatu busur.
Contoh : ujung daun Kaki Kuda (Centella asiatica)
  • Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya ujung anak daun semanggi (Marsika crenata Presl.)
  • Terbelah (Retusus), ujung daun justru seperti terbelah dua, memperlihatkan lekukan, kadang-kadang terlihat. Misalnya ujung daun Nenas Sebrang (Agave sp.)
  1. b.      Pangkal Daun
  • Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll.
  • Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun abngun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip.
  • Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong.
  • Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, bulat telur.
  • Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segtiga, delta, tombak.
  • Berlekuk (emarginatus), Pada daun-daun bagian jantung, ginjal, anak panah.
  1. c.       Tepi Daun (Margo foili)
  • Bergerigi (serratus), yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya.
Contoh : daun lantana (Lantana camara L.)
  • Bergerigi ganda (biserratus), yaitu tepi daun seperti di atas, tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergirigi lagi.
  • Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip.
Contoh : daun beluntas (Pluchea indica Less)
  • Beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul.
  • Contoh : daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)
  1. d.      Daging Daun
  • Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya daun paku selaput (Hymenophyllum austral willd)
  • Seperti Kertas (Papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L.)
  • Tipis lunak (herbaceous), misalnya daun selada air (Nasturtium officinale R. Br.)
  • Seperti perkamen (perkamenteus), tipis tetapi cukup kaku, misalnya daun kelapa (Cocos nucifera L.)
  • Seperti Kulit/Belulang (coriaceus), yaitu jika helaian daun tebal dan kaku, misalnya daun nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)
  • Berdaging (carnosus), yaitu jika tebal dan berair, misalnya daun lidah buaya (Aloe sp.)
  1. e.       Permukaan Daun
  • Licin (leavis), dapat terlihat :
    • Mengkilat (nitidus), sisi atas daun kopi (Coffea robusa Lindl.)
    • Suram (opacus), Daun ketela rambat (Ipomea batatas Poir)
    • Berselaput lilin (pruinosus), sisi bawah daun pisang (Musa paradisiacal L.)
    • Gundul (glaber), misalnya daun jambu air (Eugenia aqua Burm.)
    • Kasap (scaber), misalnya daun jati (Tectona grandis L.)
    • Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut, tetapi kerutannya lebih besar, misalnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
    • Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan panjang jarang-jarang, misalnya daun tembakau (Nicotina tabacum)
    • Berbulu halus dan rapat (villocus), berulu sedemikian rupa sehingga jika diraba terasa seperti laken atau beludru.
    • Berbulu kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, misalnya daun gadung (Discorea hispida)
    • Bersisik (Lepidus), seperti misalnya sisi bawah daun durian (Durio zibethinus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar